28 November 2011

Choice



In the search of real love, The Bachelorette, a beautiful single woman, meets 30 handsome and intelligent men and begins the courtship process in an attempt to find true romance with one special guy. In just six whirlwind weeks, she will travel to exotic locations, spend time getting to know these men, introduce them to her family and friends and meet some of theirs. But at the end of her romantic journey, if she has found Mr. Right, will there be a proposal - and all the decide from & for her...

The BIG question : What if her choice wrong ??

Based on that situation, aku jadi kepikiran, ternyata nggak segampang balikin telapak tangan buat mutusin spend the rest of your life bareng seseorang. Pasti ada banyak pertimbangan, pemikiran, dan perasaan.
As a woman, kita punya hak prerogatif buat nerima atau nggak seseorang (bukannya sombong, cuman emang fitrahnya gitu kan yah? :) As a man, mereka juga punya hak prerogatif buat milih seseorang (walau ujung-ujungnya hak cewek juga bakal nerima atau nolak dia, yess 1-0 !! ).

Based on a quarter age crisis, aku jadi kepikiran, takut nggak sih kalau kita sampai salah pilih? Nggak main-main lho, married itu komitmen seumur hidup, udah 'till the death do us part' judulnya.. takut nggak sih kalau ternyata yang kita pilih itu salah? atau ternyata yang nggak kita pilih itu malah yang terbaik?

Based on the bachelorrete, aku jadi kepikiran, liat para cewek bimbang milih antara 2 candidate terakhir, satu punya ini, satu punya ini. Satu baik, satu passionate. Satu kalem, satu bikin penasaran. Sampai si cewek nangis, gara-gara bingung, she can't choose !!

Based on kebingungan para cewek ini, aku jadi kepikiran, dalam waktu singkat, nggak mungkin rasanya bisa ngebangun cinta sebesar & sekuat itu buat bisa nentuin or milih salah satu. Cewek pasti punya pemikiran, perasaan, pertimbangan. Mana yang lebih penting, cowok yang settle secara materi atau cowok biasa yang bisa bikin dia alive! Karena apapun pilihan itu, itulah yang bakal ngerubah kemana arah hidupnya nanti.
Bingung? pasti !!

Based on ngeliat akhir cerita beberapa episode the bachelorette itu, kebanyakan yang mereka pilih bukan yang temen or keluarganya suggest-in, cowok mapan malah nggak dipilih. Pilihan jatuh ke cowok biasa yang bisa bikin si cewek ngerasa 'hidup' dan mereka happy! Ternyata feeling itu (masih) lebih penting daripada 'that attribute'. Materi emang penting, tapi feeling jauh lebih penting :)

So girls, don't be afraid for your choice..
Just follow your heart, and be happy !!

Tidak ada komentar: